Monday, May 23, 2016

Ziarah Syaikh Mustafa Ke Makam Para Penyebar Islam Di Jambi

Ziarah di makam Datuk Kahfi Seberang Jambi, Datuk Kahfi adalah salah seorang ulama yang menyebarkan Islam di Jambi pada masa silam.mengenai sejarah Syaikh Datuk Kahfi kami tidak mendapatkan keterangan yang valid,kebanyakan ketika kami mencari riwayatnya lebih banyak yang merujuk kepada Syaikh Dzatul Kahfi yang berada di cirebon jawa barat.



Kemudian selepas berziarah ke Makam Syaikh Datuk Kahfi di lanjutkan dengan berziarah ke makam Habib Husain bin Ahmad Al-Baragbah di pemakaman tambak, Tahtul Yaman seberang jambi, Habib Husain merupakan salah seorang generasi pertama yang menyebarkan Agama Islam di Jambi, peranan Habib Husain sangat berpengaruh dalam penyebaran Agama Islam di Jambi pada masa-masa kerajaan dulu.

Menurut salah seorang murid dari zawiyah jambi ,Syaikh Mustafa setiap datang ke jambi Beliau selalu menyempatkan berziarah kepada Habib Husain bin Ahmad Al-Baragbah,Habib Husain di kabarkan merupakan induk cikal bakal para habaib yg bermarga baragbah diseluruh dunia,kalau ada diluar jambi atau luar negara indonesia  Habib yg bergelar /bermarga al-baragbah... di pastikan merupakan keturunan dari Habib Husain yang dijambi.

Berikut Merupakan sekelumit riwayat beliau :

Beliau ialah alhabib al alim al allamah Hussein bin Ahmad bin Abdurrahman bin Ahmad bin Abdurrahman bin Umar bin Abdurrahman bin al Imam Umar Barakbah bin Sayyid Ahmad al Aksah bin Sayyid Muhammad bin Sayyid Abdullah ba Alawi bin Sayyid Alwi al Ghayur bin al Imam Muhammad al Faqih al Muqaddam bin al Imam Ali bin al Imam Muhammad Shohib Mirbat bin al Imam Ali Khol Qasam bin al Imam Alwi bin al Imam Muhammad bin al Imam alwi bin al Imam Ubaidillah bin al Imam Ahmad al Muhajir bin Imam Isa arRumi bin al Imam Muhammad anNaqib bin al Imam Ali al Uraidhi bin al Imam Ja'far as Sadiq bin al Imam Muhammad al Baqir bin al Imam Ali Zainal Abidin bin al Imam Husein bin al Imam Ali bin Abi Tholib dan Sayidatina Fatimah azZahra binti Sayyidina Muhammad Shallallahu alaihiwassalam.

Mengikut catatan manaqib al Habib Hussein bin Ahmad Barakbah "Penyebar Agama Islam di Kota Jambi" terbitan Rabithah Alawiyah cabang Jambi 1010, al Habib Hussein Barakbah meninggalkan kota Tarim menuju ke India bersama abangnya yang bernama al Habib Zain bin Ahmad Barakbah. Mereka berdakwah dibeberapa tempat di India, kemudian Habib Hussein melanjutkan perjalanannya ke Indonesia.Beliau menginjakkan kakinya di tanah Aceh dahulu kemudian menuju ke Palembang, Disana diterima baik di lingkungan keraton Sultan dan dihormati sebagai ulama keraton. Cukup lama Habib Hussein menetap di kota Palembang dan beliau menikah dengan anak pembesar kesultanan Palembang. Hal ini dapat dimaklumi dan juga dibuktikan dengan penganugerahan gelar Pangeran kepada cucu beliau  Habib Qassim bin Habib Ali bin Habib Hussein Barakbah oleh Seri Paduka Sultan Mahmud Badaruddin Jaya Wikromo.

Setelah berada di Palembang selama 20 tahun Sayyid Hussein Barakbah berpindah ke kota Jambi dan menyebarkan agama Islam selama 35 tahun. Di Jambi beliau menikah dengan anak saudagar keturunan Cina yang tinggal ditengah keluarga istana yang bernama Nyai Resek binti Datuk Sintai. Beliau juga berdakwah ke Kepulauan Riau, dan mempunyai hubungan yang rapat dengan kesultanan Siak. Salah seoran anaknya yang bernama Sayyid Sya'ban menikah dengan adinda Sultan Syarif Ali Jalil Syafuddin, Sultan Siak yang keVII yang bernama Tengku Long Tieh binti Usman bin Abdurrahman Syahab.

Sayyid Hussein Bin Sayyid Ahmad Barakbah meninggal dunia pada tahun 1760 dan dikebumikan di Pemakaman Tambak kelurahan Tahtul yaman, kecamatan Pelayangan Seberang Kota Jambi. Maqam beliau dikenal sebagai maqam Keramat Tambak.

Sumber : http://muhalibaraqbah.blogspot.co.id/2011/09/sejarah-singkat-al-habib-husain.html

Demikian yang dapat kami sampaikan.

Kontributor Jambi : Saudara Salman Abdul Ghani (Aryudha Rahmanda)






Wednesday, May 18, 2016

Ziarah Ke Makam Mbah Marijan Bersama Syaikh Mustafa Dan Zawiyah Jogja

Pada Tanggal 17 Mei 2016 ,Bakda Subuh ,Syaikh Mustafa di sertai oleh para jama'ah dari zawiyah Jogja menziarahi Mbah Marijan ,juru kunci merapi yang setia dan teguh menjaga amanah hingga akhir hayat beliau,bahkan  jasad Beliau Mbah Marijan di ketemukan dalam keadaan bersujud.

















Monday, May 9, 2016

Ziarah Ke Makam Ki Ageng Giring III ,Bersama Syaikh Mustafa


Masih dalam rangkaian acara Pahingan di Zawiyah Yogyakarta,pada pukul 20.00 Wib ,Syaikh Mustafa beserta rombongan yang menyertai berziarah ke makam Ki Ageng Giring III yang berada di Desa Sodo Giring, Kecamatan Paliyan,Wonosari Gunung Kidul Yogyakarta.

Perjalanan dari kota yogyakarta menuju Desa Sodo Giring Wonosari memakan Waktu kurang lebih 1 jam menggunakan kendaraan roda empat,waktu itu ada empat mobil yang di sediakan oleh peserta event pahingan.
Sebelum memasuki area makam Ki Ageng Giring kita akan menjumpai sebuah tugu batu penanda dengan papan  yang terbuat dari marmer yang bertuliskan "Pesarean Ki Ageng Griring III ,Sodo Paliyan Gunung Kidul Yogyakarta".

Menurut Syaikh Mustafa Ki Ageng Giring adalah Murid dari Sunan Kalijogo,juga merupakan pilar kerajaan Mataram Islam ,hingga Yogyakarta.

Sesampainya di dalam makam Ki Ageng Giring III ,Rombongan Mbah Kyai Abbas dan Mas Tri dari Solo telah menunggu di dalam area makam.

Kemudian Syaikh Mustafa memulai memandu kami dengan serangkaian Dzikir dan Do'a , Syaikh Mustafa beliau mempersilahkan Mbah Kyai Abbas untuk memimpin do'a dan memberikan sedikit Tausiyah serta Mauidhoh Hasanah.
Sedikit Kutipan Sohbet Syaikh Mustafa " Keberuntungan kita malam ini luarbiasa,InsyaALLAH mertua dari Panembahan Senopati ini,Murid dari Sunan Kalijogo adalah termasuk orang yang nggak pernah selesai Khidmatnya dan mencintai umat manusia termasuk orang yang justru kedudukannya di alam barzakh akan semakin memperkokoh perjalanan kita ke alam barzakh kembali untuk bersama sama beliau juga kita akan nginthil (ngikut),berguide dengan jiwa Rasulullah untuk mendapatkan syafa'at dari ALLAH,saudara saudariku yang ku cintai ,hidup ini adalah kontinum yang sinambung,kita berasal dari zaman azali sekarang berada di dunia fana kita bersahabat dengan orang yang berada di alam barzakh ini adalah marathon keberuntungan kita,dan buat kita semua khususnya yang datang dari jogja,beruntung Mbah Abbas,orang tua dan saudara kita,bersama-sama kita,ini keberuntungan yang tiada terkira,barangkali syukur kita yang akan mengindikasikan ahlak dan perkhidmatan kita di kehidupan sehari-hari,kesatuan antara anda-anda orang-orang muda yang akan hidup dengan kreativitas dan dinamika dengan nilai nilai yang ajeg yang sudah di bawa oleh Ki ageng giring ini akan merupakan jalan kita selanjutnya seperti yang kita di titipkan oleh ALLAH sejak zaman azali pada Nabi Muhammad,Ya Muhammad Kholaktul Basyar Ana uhibuhum hubban jamma walau kana dzuluman jahula,Aku berkenan mencipta manusia Aku suka sekali mereka,walaupun mereka suka nya ngaco naruh apa apa tidak pada tempatnya,karena itu AKU titipkan kepada kamu kembalikan semua manusia ini kepada AKU nanti di hari kiamat dalam keadaan seperti Aku Berikan Sama Kamu,Fitrah Mereka Kucipta dari Nur Kamu ,Nur Kamu dari Nur Ku,saudara-saudariku yang kucintai sengaja di ingatkan oleh saya hal seperti ini,aku dhoif tapi aku wajib mengingatkan streamline perjalanan kita ke ALLAH adalah ucapan ALLAH di zaman azali,adalah ketertitipan kita kepada Nabi Muhammad,Ki Ageng Giring ini adalah salah satu contoh orang yang menjadi jari jemari Rasulullah untuk membimbing kita agar fitrah kita tidak terkontaminasi oleh kehidupan yang makin keruh ini,tetap jernih ,malam ini kita bikin charge baterai ,malam ini kita menjernihkan suasana bathin dan alam fikiran kita ,untuk satu hubungan sosial keluar nanti dari makam ini seperti yang di cita rasakan sejak Raden Fatah di disain oleh Wali Songo oleh Sunan Kalijogo sampai Pati Unus sampai Sultan Threnggono sampai seterusnya sampai juga Prabu Haryo Sandiyo atau Mbah Nur Iman,sampai kepada Ngarso Dalem,dan Beliau ini adalah satu titik singgung antara sunan kalijogo dengan HB 1 sampai 10 Yang sekarang,Aku ingin tanya "relakah anda untuk juga menyajikan,keberuntungan kita malam ini untuk keterusan daripada Kesultanan Mataram ? ,Ya Bersedia (jawab Peserta Ziarah),ALLAHU AKBAR Jawab Syaikh Mustafa.

Selengkapnya Prosesi Ziarah ini Bisa anda dengarkan di :







Setelah usai rangkaian ziarah,Syaikh Mustafa dan Mbah Kyai Abbas Berbincang-bincang sejenak,usai berbincang Syaikh Mustafa kembali ke Zawiyah Tiara Citra.

Sedangkan Jama'ah di minta supaya tetap di makam sampai jam 02.00 dini hari untuk beresonansi dan berdiskusi dengan di pandu oleh Gus Faizudin Firdaus atas Instruksi Syaikh Mustafa mengenai Kejama'ahan.



Selesai acara kami kembali ke Zawiyah pada Pukul 02.00 Dinihari,demikian Rangkaian Acara Ziarah di Makam Ki Ageng Giring,semoga membawa manfaat dan kebaikan serta keberkahan bagi diri,keluarga dan lingkungan serta negara kita.....Aamiin

Sunday, May 8, 2016

ALLAH SWT,Rasullullah SAW dan Para Wali Nya Memperhatikan Kita






Berikut ini Merupakan Salah Satu Sohbet Syaikh Mustafa pada Event Pahingan 7-8 Mei 2016 di Zawiyah Tiara Citra Yogyakarta,Kenapa Di sebut salah satu karena pada saat acara Pahingan ini ada beberapa sesi di mana pada setiap sesi dan kesempatan yang berbeda Syaikh Mustafa memberikan Sohbet Beliau kepada para murid peserta Event Pahingan ini.

Ketika Maulana Syaikh Nadzim QS pertama kali datang di hasbi jakarta ,dalam sohbet beliau menyampaikan saat beliau masih muda dan sedang tawaf di ka'bah beliau memperhatikan orang yg postur tubuhnya kecil begitu teratur dan sangat beradab begitu pula orang-orang yang berada diatasnya (ruhaniyyah wali-wali yg menyertai ),lalu Maulana Syeh Nadzim bertanya siapa orang orang itu..didapat jawaban itu orang orang indonesia.

Beliau berkata suatu hari saya akan kesana (indonesia).
Jamaah haji indonesia itu jaman dahulu dalam perjalanannya ke haramain yang memakan waktu berbulan bulan itu "ngaji", jika ada kyai/ ulama baik yg masih hidup atau sudah wafat selalu didatangi untuk mengambil keberkahan sebagai bekal untuk berhaji dan dalam kehidupan mereka.
perhatian dan apresiasi Maulana Syaikh Nadzim terhadap indonesia begitu tinggi.Rosululloh juga,bisa dilihat begitu banyak keturunan beliau yang ada di indonesia.kita sebagai umat islam terbanyak di dunia semestinya semakin memperkuat ukuwah dan senantiasa mempertautkan diri dengan Rosululloh supaya tidak mudah dirusak oleh kekuatan dari luar.
Gusdur itu juga tajam mata batinnya,suatu ketika beliau minta diantar kesuatu tempat di sumenep madura sambil minta yang ikut untuk membawa sekop dan cangkul.Saat ditanya untuk apa gus,dijawab  " nanti kan tahu sendiri" lalu rombongan pergi dan berhenti di tanah lapang,gusdur memberi panduan melangkah kekanan atau kekiri lalu berhenti disuatu titik lalu memerintahkan untuk digali,dikedalamam +- 1,5 m ternyata ada pusara yang belakangan diketahui itu pusara Syekh Jamaludin.Menurut kesaksian masyarakat setempat jika tiba waktu malam selalu ada cahaya seperti lampu mercusuar yg menyorot keatas,rupanya cahaya tersebut berasal dari maqam Syekh Jamaludin.
Demikian juga Syaikh Hisyam,pada suatu acara di padang sumatra barat,beliau berkata kepada saya bahwa jumlah jamaah yg hadir tidak sama dengan jumlah jamaah di acara sebelumnya.padahal acara itu dihadiri ratusan atau ribuan orang.
Rupanya beliau (MSH) memperhatikan hingga ke detil jumlah jamaah yg hadir.jika Maulana Syaikh Nazim ,GusDur,Mawlana Syaikh Hisyam saja seperti itu ketajaman mata batinnya.lalu bagaimana dengan Rosululloh,bagaimana dengan Alloh sendiri?
Sebagaimana hadits Yaa Muhaammad AKU berkenan mencipta manusia,AKU menyukai mereka meski suka berbuat seenaknya sendiri.KU titipkan mereka kepadamu,sentuhlah kalbunya hingga pada saatnya kau kembalikan kepadaku dalam keadaan fitrah/ suci sebagaimana pertama kali mereka KUserahkan kepadamu.hadits lain : barang siapa yang berkenan menyambungkan dirinya dengan Rosululloh maka akan tersambung dan barang siapa yang memutus pertalian dirinya dengan Rosululloh maka akan terputus.

Jadi hubungan kita dengan Rosululloh tergantung kepada diri kita sendiri.mari kita pertautkan hati kita kepada Rosululloh.

---dilanjutkan Zikir----
Terima Kasih Kepada Koresponden : Pak Joko Sulistio Al Jugjawi , Gus Luthfi Kamiel 

Sunday, May 1, 2016

Mawlid Nabi Muhammad SAW,Merayakan Kembalinya Nur Muhammad Dalam Diri



Kutipan Mauidoh Hasanah
Al Mukarrom Syaikh Mustafa Mas'ud
di acara Mawlid Nabi Muhammad SAW.

Cikampek,1 Mei 2016
(selalu) Ada sisi kemuliaan didalam diri kita, karena ada Nur Sayyidina Muhammad, kita mengikuti Maulid Nabi besar Muhammad SAW ini, hakikat sebenarnya kita sedang merayakan kembalinya Nur Muhammad (didalam diri dan kehidupan kita).Pada saat shalat kita baca "inni wajjahtu...-Dan seterusnya (bacaan iftitah),bacaan itulah yang harusnya juga kita "baca" sebelum memulai aktivitas harian kita. Khusyu' dalam shalat itu mengingat Allah dengan hati.. jangan dengan pikiran... shalat itu dimulai dengan takbir dan diakhiri salam,
sebenarnya (hakikat) shalat baru mulai setelah salam..,artinya  Bagaimana langkah-langkah kita setelah itu (shalat) untuk menjadi manusia yang baik dan benar..


Yaa Rasulallah.. salaamun alaik....yaa rafii 'asysya niwaddaroji.. 

Tarekat itu adalah tentang bagaimana merasa di depan guru, di depan wali, di depan Rasulullah SAW, dimana beliau beliau berada di ruang dan waktu yang berbeda dengan kita.
Maulid itu memancarkan aura, yang berat jenisnya lebih ringan dari udara, Aura tersebut membumbung tinggi menyatu dengan Aura Rasulullah SAW, lalu menyentak para malaikat,dilihat para malaikat apa yang ada didalam kalbu kita, jika ada doa terpanjat maka insyaAlloh pasti diijabah oleh Allah. Baiat itu hati yg hadir yang dititipkan Alloh SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Subhanarrauf mahasuci Allah yang maha pengiba.. Puncak shalat kita adalah Assalaamu'alaika ayyuhannabiyyu warohmatullaohi wabarkatuh... dan Assalaamu'alaika wa 'alaina wa'alaa 'ibadillahissholihin..  Subhanarrauf..ir'afna ya Rauf..

Lalu jamaah berbaiat toriqoh Naqsyabandi Nazimiyya.